Saat Kau Sakiti Hati Ibumu maka Surga Bukan Milikmu Biarpun Sholatmu Beribu Rakaat, Sedekahmu Berjuta-Juta, Hajimu Berkali-Kali, Tapi
Ayah dan Ibu adalah dua manusia yang allah ciptakan untuk melindungi dan menyayangi kita dan kewajiban kita sebagai anak adalah menghormati dan membahagiakan beliau-beliau tak bisa di ungkapkan dengan apapun jasa yang telah mereka lakukan untuk kita, terutama ibu yang melahirkan kita kedunia ini dan bahkan rela mempertaruhkan nyawanya demi kita.
Begitu pula dengan ayah beliau banting tulang setiap hari untuk demi bisa memberi makan anak dan istrinya dan tak memperdulikan kesehatan-nya sendiri.
Dan sebagai seorang anak kita wajib membalas apa yang telah kedua orang tua lakukan demi kita meskipun tak seberapa karena sesungguhnya jasa kedua orang tua tidak bisa terbalas dengan apapun.
Terkadang, seorang anak lupa bahwa ia lahir ke dunia ini melalui rahim seorang ibu. Selama sembilan bulan, ibu mengandung. Berbagai macam perasaan ia rasakan. Mulai dari tak bisa tidur, perasaan yang sensitif, mual dan lain sebagainya. Bahkan, rasa sakit ketika Anda menendang perutnya, tak membuatnya merasa lelah telah mengandung kita.
Sembilan bulan bukanlah waktu yang sebentar. Dalam jangka waktu yang cukup lama itu, ibu dengan kuatnya terus membawa kita kemana-mana. Coba kita bayangkan, bagaimana sulitnya ia menjalani hidup dengan selalu membawa kita kemana-mana. Tetapi, tak ada rasa menyesal yang teraut di wajahnya.
Tidak berhenti sampai di situ, ibu pun harus mempertaruhkan nyawanya demi bisa mengeluarkan kita dari rahimnya dengan selamat. Ia lawan rasa sakit itu agar kita bisa merasakan dunia. Dan rasa sakit itu seketika tak terasa setelah ia melihat kita berada di dekapannya.
Sungguh, perjuangan seperti itu tak akan bisa kita lakukan kepada ibu kita. Jadi, masihkah kita ingin membuat ibu menangis? Ingatlah, air mata ibu sangat berharga. Buatlah ia menangis hanya karena rasa bangga telah memiliki anak yang mampu membuatnya bahagia.
Namun terkadang banyak anak di dunia ini yang tidak tahu diri yang berani menyuruh-nyuruh dan membentak-bentak ibu dan ayahnya bahkan terkadang ada yang ketika anak tersebut sudah besar dan hidup bersama suaminya yang kaya raya anak tersebut tidak mengakui kedua orang tuanya yang di rasa dia tidak pantas menjadi ayah dan ibunya. Naudzubillah min dzalik anak seperti itu dikatakan sebagai anak durhaka dan memang sepantasnya jika dia mendapatkan adzab dan balasan dari Allah.
Allah akan menunjukan azabnya di dunia tidak menundanya sampai hari akhirat. Azab di dunia bagi seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya berupa hidup dalam kesengsaraan, tidak bahagia, sulit saat sekaratul maut dan di akhirat sungguh akan mendapatkan azab yang sangat pedih.
Semoga Kita Dijauhkan Dari Sega bentu adzab, Aamiin
Begitu pula dengan ayah beliau banting tulang setiap hari untuk demi bisa memberi makan anak dan istrinya dan tak memperdulikan kesehatan-nya sendiri.
Dan sebagai seorang anak kita wajib membalas apa yang telah kedua orang tua lakukan demi kita meskipun tak seberapa karena sesungguhnya jasa kedua orang tua tidak bisa terbalas dengan apapun.
Terkadang, seorang anak lupa bahwa ia lahir ke dunia ini melalui rahim seorang ibu. Selama sembilan bulan, ibu mengandung. Berbagai macam perasaan ia rasakan. Mulai dari tak bisa tidur, perasaan yang sensitif, mual dan lain sebagainya. Bahkan, rasa sakit ketika Anda menendang perutnya, tak membuatnya merasa lelah telah mengandung kita.
Sembilan bulan bukanlah waktu yang sebentar. Dalam jangka waktu yang cukup lama itu, ibu dengan kuatnya terus membawa kita kemana-mana. Coba kita bayangkan, bagaimana sulitnya ia menjalani hidup dengan selalu membawa kita kemana-mana. Tetapi, tak ada rasa menyesal yang teraut di wajahnya.
Tidak berhenti sampai di situ, ibu pun harus mempertaruhkan nyawanya demi bisa mengeluarkan kita dari rahimnya dengan selamat. Ia lawan rasa sakit itu agar kita bisa merasakan dunia. Dan rasa sakit itu seketika tak terasa setelah ia melihat kita berada di dekapannya.
Sungguh, perjuangan seperti itu tak akan bisa kita lakukan kepada ibu kita. Jadi, masihkah kita ingin membuat ibu menangis? Ingatlah, air mata ibu sangat berharga. Buatlah ia menangis hanya karena rasa bangga telah memiliki anak yang mampu membuatnya bahagia.
Namun terkadang banyak anak di dunia ini yang tidak tahu diri yang berani menyuruh-nyuruh dan membentak-bentak ibu dan ayahnya bahkan terkadang ada yang ketika anak tersebut sudah besar dan hidup bersama suaminya yang kaya raya anak tersebut tidak mengakui kedua orang tuanya yang di rasa dia tidak pantas menjadi ayah dan ibunya. Naudzubillah min dzalik anak seperti itu dikatakan sebagai anak durhaka dan memang sepantasnya jika dia mendapatkan adzab dan balasan dari Allah.
Allah akan menunjukan azabnya di dunia tidak menundanya sampai hari akhirat. Azab di dunia bagi seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya berupa hidup dalam kesengsaraan, tidak bahagia, sulit saat sekaratul maut dan di akhirat sungguh akan mendapatkan azab yang sangat pedih.
Semoga Kita Dijauhkan Dari Sega bentu adzab, Aamiin
0 Response to "Saat Kau Sakiti Hati Ibumu maka Surga Bukan Milikmu Biarpun Sholatmu Beribu Rakaat, Sedekahmu Berjuta-Juta, Hajimu Berkali-Kali, Tapi "
Post a Comment