iklan header

Curhat Mbah Deman, Lansia yang Hidup Bareng Ternak Tak Pernah Terima Bansos: Tiap Ngurus Gagal Terus

>

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah memprihatinkan datang dari pasangan kakek nenek warga RT 08 RW 02 Dukuh/Desa Kaibahan, Kecamatan Kesesi, Pekalongan, Jawa Tengah.

Pasangan lansia itu adalah Mbah Deman (75) dan istrinya, Mak Wasri (60).

Mereka tinggal di sebuah rumah gubuk berdinding bilik anyaman bambu dengan luas 30 meter persegi.

Menilik dapur di rumah Mbah Deman, tak ada kompor gas ata

Yang ada hanyalah tungku dan tumpukan kayu bakar.

Selain menjadi tempat tinggal bagi Mbah Deman dan istri, gubuk itu juga digunakan sebagai kandang ayang, bebek, dan burung dara.

Meski kondisinya terlihat memprihatinkan, mereka tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

Namun sekarang Mbah Deman, hanya bisa tinggal di rumah.

"Saya sakit napas sudah hampir satu tahun. Sebelum sakit, saya kerjanya di sawah buruh pacul. Sekarang hanya di rumah dan yang kerja istri saya," jelas Deman, Sabtu (23/5/2020).

Sang istri, Mak Wasri kini melanjutkan pekerjaan suaminya sebagai buruh tani.

"Kalau ada panggilan dari tetangga, saya bekerja sebagai buruh tani seperti nandur dan jemur gabah. Upahnya dalam bentuk beras sebanyak 3 piring," kata Mak Wasri.

Belasan Serumah Bersama Ternak

Tinggal sederhana di rumah berdinding anyaman bambu dan lantai tanah liat, tidak membuat kedua lansia ini patah semangat dalam menjalani hidup.

Masing-masing menjadi buruh tanam padi dan beternak unggas.

Mereka beternak beberapa jenis binatang di rumah.

Sudah belasan tahun hidup beternak mereka jalani.

Setelah hewan ternaknya besar, mereka akan menjualnya.

"Wis biasa turu karo pitik karo meri (sudah biasa tidur bareng ayam dan bebek). Kalau hewannya sudah besar akan dijual untuk kebutuhan makan," ujar Deman.


Meski berat, mereka mengaku sudah terbiasa menjalani hidup serba terbatas.

Rumah pun sejak lama tak pernah mereka perbaiki.

Istilahnya, makan saja sulit apalagi memperbaiki rumah.

"Kalau hujan gubuknya sering bocor tapi bagaimana lagi," imbuh Mak Wasri.

Mereka memiliki empat orang anak yang kini sudah berkeluarga, namun tinggal di tempat yang jauh.

"Mereka sudah berkeluarga semua, jauh-jauh tinggalnya."

"Sering juga ke sini untuk tengok orangtua," ungkapnya.

Tak Pernah Terima Bansos

Melansir Tribun Jateng, di tengah pandemi Covid-19 ini, ternyata pasangan Deman dan Wasri belum pernah mendapatkan bantuan sosial.

Bahkan di tengah wabah corona ini, mereka tidak mendapatkan bansos uang tunai dan sembako.

Sebelum pandemi pun tak ada bantuan dari pemerintah datang ke rumahnya.

Belum ada petugas yang datang dan mendata dirinya.

"Saya belum pernah mendapatkan bantuan."

"Sering sekali anak saya mengurus bantuan ke desa tapi gagal terus. Hanya sampai di desa selanjutnya tidak ada kabar sama sekali," papar Wasri.

Ketua RT setempat, Roni, membenarkan kakek-nenek itu belum pernah menerima bantuan.

Baik dari pemerintah pusat maupun provinsi dan kabupaten.

Namun, dia menyebut Mbah Deman kini telah terdata mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah provinsi.

"Sebenarnya Mbah Deman sudah terdata di bantuan provinsi tapi bantuannya belum turun sampai sekarang. Untuk bantuan PKH, terus BST dan lainnya memang beliau tidak terdata," jelas Roni.


Roni mengaku sudah sering mengajukan nama Mbah Deman dan Mak Warsi untuk mendapatkan bantuan tapi tidak pernah tercatat di desa.

"Ada beberapa warga yang dinilai layak malah mendapatkan bantuan."

"Ada juga yang sudah mendapatkan PKH dapat lagi bantuan BST," keluhnya.

Selaku pimpinan di lingkungannya, Roni punya kebijakan mengenai warga yang mendapat bantuan ganda.

"Kalau ada warga yang mendapatkan bantuan BST dan PKH, saya akan mencoret salah satu yang didapatkan warga tersebut."

"Supaya bisa dialihkan ke warga lain yang membutuhkan," tandasnya

0 Response to "Curhat Mbah Deman, Lansia yang Hidup Bareng Ternak Tak Pernah Terima Bansos: Tiap Ngurus Gagal Terus"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel